Minggu-minggu pertama dalam Bulan Juli. Semua berjalan dengan baik. Ternyata kelas baruku cukup asik^^. Selain teman-teman yang sudah lama aku kenal, aku juga mendapatkan teman-teman baru yang menjadi temanku hingga sekarang seperti Dennis, Evan, Pascal yang rada gila tapi asik, dan masih banyak lagi.
Meskipun di kelas baruku tidak ada "si dy" sehingga kita tidak bisa selalu bersama-sama, aku tetap bersyukur karena dia tidak melupakan aku dan kita masih cukup sering bertemu untuk saling menyapa dan mengobrol.
Di samping semua itu ada satu hal yang terus mengganjal hati dan pikiranku. Aku sudah lama menyayanginya dan sangat ingin bisa bersamanya, tapi aku tidak mampu untuk menyatakan perasaanku padanya. Setiap aku ingin melakukan PDKT selalu saja aku merasa gugup sehingga saat berada di depan dirinya lidahku tertahan dan mulutku tertutup rapat, aku juga jadi sering salah tingkah. Jadi apa yang harus aku lakukan? Aku tidak tau! Lagipula aku tidak yakin apakah aku dapat membuatnya bahagia. Apakah dia memiliki perasaan yang sama terhadapku, mungkin ada tapi aku tidak yakin. Semua keraguan itu membuat diriku hanya diam dan tidak berani melakukan apa-apa, sebuah kesalahan yang sangat fatal.
Sebenarnya ada satu kejadian di bulan itu yang selalu membuatku menyesal bila mengingatnya. Begini kejadiannya...
Suatu siang sepulang sekolah aku berjalan keluar gerbang SMA(gw inget hari itu adalah hari penentuan kegiatan ekstrakurikuler). Aku berjalan keluar sendirian, aku tidak ingat kenapa aku bisa berjalan sendiri karena biasanya aku bersama dengan teman-temanku.
Baru saja aku keluar beberapa langkah dari gerbang, tiba-tiba ada yang memanggilku dari belakang. Siapa ya? Ternyata dia^^, aku sedikit kaget namun senang. Aku berhenti dan dia mendatangiku, lalu dia pun memulai percakapan denganku dan kami pun mulai mengobrol dengan malu-malu.
"Dia" : Eh Kendro, tumben sendirian^^ temen-temen lu mana kok gak keliatan?
Gw : Gak ngerti deh pada kemana?! Lu sendiri kenapa sendirian, gak sama temen-temen lu?
"Dia" : Gak tau tuh pada ngapain?!
Gw : Ooh^^
"Dia" : Eh Ken, lu jadinya dapet eskul apa?
Gw : Catur sama sepak bola. Lu eskul apa?
Eh tadi lu kebagian eskul masak ga? Gw gak dapet dah, jadinya pindah ke catur nih--'
"Dia" : Ow gw juga gak dapet, jadinya pindah ke ... Gw eskul... sama...(sry nama eskulnya gw samarkan)
Gw : Oow!(saat itu juga gw pengen pindah eskul, padahal dari dulu gw pengen eskul bola, aneh ya?!)
"Dia" : Eh Ken, lu mau ke mana nih sekarang?
Gw : Ke lapangan parkir.
"Dia" : Eh ikut dong! Gw juga mo ke sana nih!
Gw : Ayo, boleh^^
Aku berjalan berdua dengannya menuju lapangan parkir. Dalam hatiku bercampur rasa senang dan malu-malu. Berbagai perasaan membuat hatiku bergejolak dan jantungku berdetak cepat, aku senang namun menjadi terlalu gugup untuk berkata-kata.
Akhirnya kita berdua sampai di lapangan parkir dan...
"Dia" : Ken, mau ke mana nih sekarang?
Gw : Kayanya di sini deh.
"Dia" : Oh, yud gw ke sana ya.
Gw : Oh iya. Da..
"Dia" : Da...
Setelah dia pergi aku baru tersadar. Apa yang baru saja aku lakukan? Kenapa aku tidak menemani dia ke sana? Padahal ini bisa jadi awal PDKT yang bagus. Padahal dia sudah memberikan sebuah kesempatan yang begitu baik. Aku telah melakukan kesalahan yang bodoh karena diriku terlalu gugup. Aku ingin mengejarnya saat itu juga dan mengatakan sesuatu kepadanya, tapi yang menjemputku sudah datang(gw nebeng, jadi gak enak kan kalo nyuruh orangnya nungguin apalagi yang jemput orang tuanya). Hhh.. akhirnya aku hanya bisa menyesali kebodohanku. Harusnya aku lebih peka.
Sampai saat ini aku masih terus menyesal bila mengingat kejadian itu, hingga saat aku menulis blog ini pun aku masih dihantui penyesalan itu. Jadi apakah aku bisa memperbaiki kesalahan bodoh yang telah kulakukan? Bagaimana aku melakukannya? Apakah aku masih suka menyia-nyiakan kesempatan ataukah aku mampu memanfaatkannya? Apakah aku berani menjadi lebih dekat dengan dirinya? Tunggu cerita-cerita selanjutnya...
Robux Free Today
3 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar