Dear, Mr. President of United States
I think I have something important to tell you.. This is not a provocation, just a speculation
Do you know the rumours about the third world war?
I got this information from this web http://www.johntitor.com/
I know it's not a trusted source of information.. But I think it somehow tell the truths.
I don't believe that he is really a time traveler, he's maybe some secret agent or someone elses who know many things about politic and technology..
But I believe in his information..
In his website, he said about the prediction of what will happen in 2012.. When some people said there will be an apocalypse, he just said that there will be a big change in human life.
The cause are catastrophe and the third world war..
He said that the third world war will start in Asia which involve may countries in the world, including US..
I have a speculation, just speculation.. No offense
You must be know about the confrontation between South Korea and North Korea..
And just a few days before North Korea has just attacked the South Korean border as a reaction of your collective marine training with South Korea. After that China also warn US about that.. I think we might just be careful not to provoke them because I think it will be a trigger for North Korea to begin a war.. And it's not impossible that China might be helping them and you know how strong are they. So it's just a suggestion that diplomatic way is maybe the best thing to solve that problem..
Not only that, your confrontation with Iran will be another trigger for the war. All this time US has done many efforts to prevent Iran build their nuclear facilities. The fear that they will use it as mass destruction weapon is not only yours but also everyone's fear.. I respect your effort to strip their nuclear, but somehow I think there are some way which are not really appropriate. I think you don't need to strike their nuclear facilities as what Arab asked for.. I think we should use a more peaceful way because a confrontation once more will only be a trigger and a reason for them to begin the war.. And as you know Russia is speculated support behind them. Maybe if the war break forth, they wouldn't play a role. But I'm sure that they will give some support.
I think you should be aware of this, be more careful in making your policy.. Don't make a wrong step. Cause a little mistake can make a big difference.. I also believe that political interest also plays in this problem. Maybe someone want to take your role as a superpower state.. Don't be a paranoid, but just think more clearly before you make a decision.
I'm here always support you because I believe you can build justice in our earth.. Just remember that not only your own citizens get the implication from your policy, but also the world society. I represent everyone who call out for peace, have a faith on you to prevent the war.
Maybe we can't prevent catastrophe, but we can prevent the war.. Prove it that you can really give change to the world. World that craving for a peace new life..
Sincerely Yours,
Anonymous
Senin, 29 November 2010
Letter to Mr.President
Diposting oleh Michael Resista di 07.16 0 komentar
Mimpi dan Motivasi
Setiap orang pasti memiliki mimpi, yang bila disertai dengan keinginan yang kuat akan menjadi sebuah cita-cita atau tujuan hidup. Mimpi dapat muncul begitu saja, bahkan sejak kita masih sangat kecil dan lugu sekalipun. Mungkin bedanya adalah saat kita kecil mimpi kita masih berbau hal-hal yang irasional. Seperti ingin dapat terbang, mempunyai kekuatan super, dan berbagai macam hal lain yang bersifat fantasi. Hal itu dipengaruhi oleh dongeng dan cerita anak-anak yang sering kita saksikan saat itu. Namun, seiring pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada diri kita maka mimpi-mimpi itu pun berubah menjadi hal yang lebih rasional.
Perubahan mimpi berjalan seiring dengan perkembangan kedewasaan seseorang. Ketika dia menyadari perannya di masyarakat, maka dia berusaha untuk menyesuaikan mimpinya dengan realita yang ada di masyarakat. Meskipun begitu, setiap orang tetap memiliki impian terliarnya yang terkadang mungkin tidak masuk akal bila dihubungkan dengan realita yang ada. Mimpi-mimpi itu meskipun terkadang terasa tidak relevan untuk diwujudkan, namun dapat menjadi sebuah motivasi yang kuat untuk perjuangan seseorang. Begitu juga dengan yang saya alami dan akan saya ceritakan kali ini.
Saya sebagai seorang mahasiswa, tentunya memiliki mimpi-mimpi yang umum menjadi keinginan setiap mahasiswa. Mimpi tersebut adalah untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan berguna bagi masyarakat. Namun, selain itu saya juga memiliki impian terliar. Mimpi ini telah ada sejak saya kecil dan saya terus berusaha untuk mewujudkannya karena mimpi ini adalah sebuah passion untuk saya. Bahkan mungkin menjadi salah satu tujuan utama dari hidup saya. Mimpi saya tersebut adalah ingin dapat pergi berkeliling dunia dan merasakan berbagai petualangan yang belum pernah saya rasakan sebelumnya.
Selain itu saya juga memiliki impian untuk membangun negara kita Indonesia, khususnya di bidang pariwisata. Saya memilih pariwisata karena melihat kembali passion saya yang utama, yaitu berjalan-jalan keliling dunia. Dari situ saya memutuskan untuk mengambil bidang pariwisata karena saya menyukainya. Pariwisata Indonesia pun memiliki potensi yang luar biasa, namun sangat kurang dalam pengembangannya. Maka dari itu saya sangat ingin membuat pariwisata Indonesia dapat disandingkan dengan negara-negara tetangga kita seperti Singapura dan Malaysia yang mampu berkembang pesat dan menjadi tujuan wisata dunia.
Selain pariwisata ada hal penting lainnya yang menurut saya sangat penting untuk dibenahi, yaitu transportasi publik. Mimpi saya yang satu ini sebenarnya belum lama muncul. Mimpi ini muncul setelah saya melihat realita yang sesungguhnya, saat saya pulang-pergi dari rumah ke kampus. Saya merasa cukup terganggu dengan hal ini, di mana kemacetan begitu mengganggu dan transportasi umum yang sudah dapat dibilang tidak layak pakai serta polusi yang sungguh membuat suasana perjalanan menjadi begitu tidak nyaman. Hal inilah yang ingin saya perbaiki.
Dengan adanya mimpi-mimpi tersebut secara tidak sadar saya terus memiliki motivasi untuk belajar agar dapat menggapainya. Dengan bermimpi maka saya memiliki sebuah tujuan hidup dan tekad yang kuat yang mampu mengembalikan semangat saya di saat saya bosan atau malas dengan perjuangan yang saya lakukan. Mungkin berbagai hal ini terasa mustahil atau sulit untuk diwujudkan, namun tidak ada salahnya kita bermimpi. Setiap orang memiliki hak untuk bermimpi dan bercita-cita. Maka gantungkanlah mimpi dan cita-citamu setinggi bintang di langit, karena kembali pada esensi dari mimpi itu sendiri, yaitu untuk memberi tujuan yang jelas bagi hidup kita serta sebagai sebuah motivasi yang mampu terus memberikan semangat dalam perjuangan kita.
Diposting oleh Michael Resista di 07.13 0 komentar
Journey to Australia
Liburan memang selalu memberikan pengalaman menarik bagi setiap orang. Mengunjungi tempat – tempat baru di saat liburan akan membuat kita merasakan keunikan tersendiri. Pastinya akan selalu ada pengalaman baru yang dapat diceritakan kepada orang – orang terdekat kita, baik pengalaman menyenangkan, aneh, hingga yang menegangkan. Salah satunya adalah pengalaman liburan yang baru saja saya alami sesaat sebelum memasuki jenjang perguruan tinggi.
Saat itu, saya mendapatkan hadiah tiket ke Australia dari saudara ibu saya karena berhasil diterima di Universitas Indonesia. Saya hanya dibiayai untuk pergi seorang diri karena memang harga tiket yang tidak murah. Di sana saya belajar mengurus segala macam keperluan di bandara seorang diri. Pengalaman yang cukup sulit, namun sangat berharga bagi saya karena dengan pengalaman tersebut saya memiliki pengetahuan mengetahui kepengurusan berkas – berkas di bandara. Saya berkelana dari bandara Changi, Singapura di mana saya harus transit lalu menunggu pesawat selanjutnya dan berganti terminal. Cukup membingungkan bagi saya saat itu, namun dengan modal bahasa inggris yang saya kuasai maka saya mencoba bertanya kepada petugas bandara dan akhirnya sampai dengan selamat di pesawat berikut, lalu akhirnya mendarat di bandara internasional Sydney.
Di sana saya dijemput oleh saudara saya, dan selama berada di sana saya tinggal di rumahnya. Di rumah itu saya mempelajari banyak hal, mulai dari kehangatan keluarga yang begitu terasa, berbagai kebudayaan Australia, hingga bagaimana cara menyiasati musim dingin saat itu. Selama di sana, saya pun belajar untuk menjadi lebih mandiri serta belajar membantu keluarga mereka dengan mengurus anaknya dan berbagai hal lainnya.
Saat berada di Sydney, cukup banyak tempat menarik yang saya kunjungi seperti Sydney Opera House, Sydney Winter Festival, museum nasional Australia, Taroonga Zoo, Star City Hotel & Casino, Harbour Bridge di mana terdapat pasar ikan yang sangat besar, pecinan, wilayah tempat tinggal orang – orang Indonesia, Sydney Tower, dan juga Bondi Beach. Menurut saya Sydney adalah sebuah kota yang sungguh menarik, dengan tatanan sederhana yang berbaur dengan budaya multicultural dan budaya urban. Sydney merupakan salah satu kota terpadat di Australia, namun menurut saya sangat nyaman sebagai tempat tinggal. Hanya ada satu hal yang menurut saya agak aneh, yaitu mallnya yang selalu tutup antara jam enam sore hingga jam tujuh malam.
Kemudian selain berkunjung ke Sydney, saya juga mengunjungi Kota Canberra yang merupakan pusat pemerintahan Australia, di mana hanya ada sedikit orang yang tinggal di sana, cukup berbeda dengan Jakarta yang menjadi tempat paling ramai di mana orang – orang dari berbagai daerah berkumpul. Saat itu saya merasa agak aneh karena terbiasa melihat kepadatan Jakarta yang merupakan pusat pemerintahan Indonesiadan berbagai tempat wisata yang ada di sana. Di sana saya juga mengunjungi berbagai tempat wisata, salah satunya adalah Snowy Mountain yang merupakan salah satu dari sedikit tempat yang bersalju di Australia saat musim dingin, di tempat itu untuk pertama kalinya saya mencoba bermain ski dan berhasil sehingga saya merasa sangat senang.
Berikutnya saya berkunjung ke Gold Coast, di mana saya bermain – main di taman hiburan seperti Dream World, Sea World, dan Movie World. Di tempat – tempat tersebut saya melihat berbagai show, parade, dan mencoba berbagai wahana menegangkan. Salah satu yang cukup menegangkan adalah wahana Lethal Weapon dan Tower of Terror di Dream World serta wahana Superman di Movie World. Wahana – wahana tersebut sangat memacu adrenalin dan menguji keberanian. Selain mengunjungi berbagai theme park saya juga mengunjungi museum Ripley’s believe it or not dan mengunjungi Surfer’s Paradise yang merupakan pantai yang cocok untuk berselancar karena ombaknya yang besar.
Setelah Gold Coast, perjalanan saya berakhir di kota Perth, yang suasananya juga sangat berbeda. Di Perth, kebanyakan terdapat perumahan dan tempat berbisnis. Perth sangat sepi bila dibandingkan dengan Sydney, namun tempat yang nyaman untuk peristirahatan sehingga banyak orang yang sudah berumur memilih tinggal di sana. Ditambah lagi dengan udaranya yang bersih sehingga menambah tingkat kenyamanan kota tersebut.
Sangat banyak pelajaran dan pengalaman menarik yang saya dapat dari liburan tersebut. Selain itu liburan tersebut telah menambah daftar negara yang pernah saya jelajahi, di mana saya memang bercita – cita untuk pergi berkeliling dunia. Saya suka mengunjungi tempat – tempat baru seperti itu karena pengalaman yang bisa saya dapatkan. Menurut saya harga dari pengalaman tersebut sangat tinggi. Jadi jangan ragu untuk mencari pengalaman – pengalaman baru di setiap liburan yang kita miliki.
Diposting oleh Michael Resista di 07.08 0 komentar
Rabu, 23 Juni 2010
Move Along
Teman2 gw mutusin buat nulis lg di blog karatan ini setelah kurang lebih 1 tahun ga gw sentuh...
Gw ga bercita2 jadi Raditya Dika, cuma mau ngisi waktu luang di liburan gw yg makin ga jelas juntrungannya ini..
Just killing time...
Oke post gw yg terakhir emang cengeng banget, waktu itu emang orang yg ada di cerita gw adalah.. Ya cinta pertama gw.. Tapi oke gw sadar, kita harus terus maju karena dunia terus berputar meskipun kita diam di tempat.. So move along guys...
Ya, setelah dia.. Gw udah sempet ngedeketin dua orang.. Yg satu kurang berhasil, hahaha.. Mungkin standard gw ketinggian.. Yg satu lagi, ini yg mau gw ceritain.. Mungkin ini juga motivasi gw buat nulis blog lagi...
Tapi gw gamau blog gw di cap sebagai blog cinta, mellow2, cengeng... Post selanjutnya gw janji bakal lebih.. BERGAIRAH! :D
Oke, gw mau cerita tentang cewe yg satu ini.. Namanya boleh disebut ga sih?? Yud pake inisial aja biar ga dikecam FPI.. Inisialnya JF, bukan Keneddy..
Gw kenal sama dia sejak pertengahan kelas 3.. Sebelomnya, ya mungkin gw tau tp ga pernah kenal siapa dia.. Dan dia bahkan ga pernah tau gw ada, hahaha...
Ya semuanya berawal dr denah tempat duduk di kelas.. Gw duduk tepat di belakang dia, dan sejak saat itu kita mulai kenal dan ngobrol2.. Kesan pertama gw, nih anak cakep jg ya.. Tp kok gabs diem ya? Cacingan apa? Hahaha :D
Yah, tapi gitu2 gw kesemsem juga.. Hmm, kalo ditanya mulai suka kapan gw ga gitu tau.. Tapi gw mutusin buat bertemen aja dulu dan ga mau ngejar2 dia.. Asik juga anaknya... Rada autis sih, cocok juga sama gw yg kurang waras.. Hmm, tp blom lah.. Blom ada rasa apa2 waktu itu...
18-12-2009
Itu di mana semuanya bermulai.. Waktu itu kita jalan2 bareng ke kota tua dan monas sm tmen2 blangsak kita.. Pengalaman yg ga akan pernah terlupakan buat gw... Waktu itu gw boncengin si JF itu naek sepeda, sebenernya gw waktu itu milih dia karena gw tau dia paling enteng.. Jatoh aja ga nyadar kali, hahaha.. Yah oke, tp dr situ gw... Gw mulai .. Mulai.. Oke lu tau lah.. Tumbuh bibit2 cinta :D
Ya sejak saat itu gw nyoba buat deketin dia dan responnya oke..
Kita mulai akrab dan ya makin lama kita makin deket.. Dan rasa itu ga tertahankan lagi.. Kita berdua udah mulai nunjukin sinyal2 dan mencoba mengorek perasaan masing2.. Gw nangkep waktu dia mulai nanya2 gw.. "Ken, lu ngerasa ga kalo ada orang suka sama lu?" Pasti ada apa2 nih.. Hahaha, gtw sih maksud dia emang itu apa bukan.. Cuma feeling calon psikolog aja...
Ya pokoknya kita terus deket dan banyak bngt cerita2 indah yg kita alami.. Gw ngerasa semakin lama semakin ga mungkin lepas dr dia. Kata temen gw kita udah sama2 kesemsem.. Temen gw bilang "tembak aja ken!"
--" "oke ga segampang itu".. Hmm, ya gw lg bingung waktu itu mau nembak dia atau ga.. Soalnya dia sempet bilang, dia bakal ke Spore dan dia gabs LDR.. Jadi ya, gw bingung waktu itu...
Tapi akhirnya gw mutusin buat nembak dia dan bikin sesuatu yg gw harap bener2 bermakna buat dia.. Gw bikin scrap dari foto2 kita.. Sejak kita pertama kenal sampe foto2 terakhir kita.. Simple but meaningful :)
Cukup lama gw bikin scrap itu, kurang lebih sebulan.. Gara2 UAN & UAS yg harus gw jalanin, ya derita anak SMA lah.. Untung udah lulus...
Ya setelah scrap itu jadi gw lancarkan serangan pada tanggal yg udah gw atur.. Hari itu kita jalan ke PI, alibinya ngajak nonton... Kita jalan berdua naek shuttle BSD sampe Ratu Plaza, dan ngelanjutin pake Transjakarta dan akhirnya sampailah kita... Waktu sampe gw ud tegang dan tau2 ketemu bokapnya, ya meskipun udah pernah ketemu beberapa kali di gereja.. Tapi gw bner2 lg deg2an waktu itu.. "Oke.. Calm down mike! Just be yourself.." Dan akhirnya gw berhasil keliatan tenang..
Catatan: Gw blom pernah kenalan sama bonyok gebetan2 gw sebelomnya...
Kita makan dan nonton film Toys Story 1&2 yg digabung jadi satu dalam bentuk 3D.. Oke gw baru pernah nonton film kaya gitu yg ada jam istirahatnya.. Jeda antara film 1 & 2.. Di dalem teater itu, gw tegang.. Berusaha menikmati film susahnya minta ampun..Waktu terus berjalan dan akhirnya waktu yg gw nanti2 sekaligus gw khawatirkan datang.. Filmnya abis.. Dan itu berarti gw harus siap ngejalanin rencana..
Hmm, gw harus cari tempat nongkrong yg asik.. Gw milih starbucks, tapi ternyata penuhnya bukan maen.. Ga kaya starbucks teko yg sepi.. Jd kita mutusin buat cari tempat nongkrong laen..Chocolaterrie and patisserie.. Hmm, gw gatau ternyata tempatnya terbuka di tengah mall.. Oke, gw bingung.. Tapi akhirnya duduk juga di situ.. Dan dia mesen makanan sementara gw duduk dan bernapas tersengal2... Sumpah tegangnya bukan maen! Nekad memang...
Tapi gw mau ini jadi unforgettable moment buat kita dan supaya kita bisa ngomongin semuanya dengan lebih jelas.
Kita duduk sambil makan satu yoghurt berdua.. Enak juga :)
Then.. Gw nyuruh dia buka "sesuatu" yg gw kasih. Scrap itu, dia buka bungkusnya.. Dan gw suruh dia baca.. Dia senyum2 aja dan nanya gw maksudnya apa.. Dengan tegang gw menjawab.. "JF sebenernya gini.. bla.. bla.. bla.. Gw suka sama lu.. Mau ga lu jadian sama gw?"
Dia senyum2 mukanya merah.. Muka gw? Gatau udah jadi apa.. Mana diliatin mbak2 spg toko baju sebelah lg..
Akhirnya dia ngejawab.. "Ken, ya sebenernya gw juga ada feeling sama lu. Tapi kaya yg udah pernah gw bilang, gw harus ke spore dan ya ga berani LDR dulu karena pasti tahun2 pertama susah. Gw juga mau konsen belajar dulu.. Jadi ya kita jalanin aja dulu. Gw ga nyuruh lu nunggu, tapi emang kalo nanti ya kita masih sama2 suka dan masih deket, ya oke."
Gw sempet bingung mau ngomong apa.. Gw ngerti posisinya tapi masih berharap, dan akhirnya gw coba tanya sekali lagi.. Tapi jawabannya tetep sama.. Gw tau dia takut gw kecewa.. Ya emang dalem hati gw pasti masih berharap, tapi okelah mungkin untuk sekarang itu yg terbaik.. Jadi gw setuju buat ngejalanin aja..
Kita ngobrol2.. Dan dia ngasih hadiah buat gw, gantungan kura2 dan pembatas buku yg ada kata2 motivasinya.. Sederhana tapi berarti banyak buat gw.. Thanks :)
Pokoknya hari itu ga bakal terlupakan.. Bahkan setelah itu kita masih bisa maen2 dan ketawa2 kaya ga terjadi apa2.. Dan malemnya gw diajak makan bareng sm dia dan bonyoknya.. Grogi tp seneng.. Dan akhirnya kita pun pulang.. And that night I said again to her.. I love u :)
Setelah hari itu.. Masih bnyk lagi pengalaman yg bahkan semakin menyenangkan.. Waktu ngasih surprise pas ulang tahun dia, maen bowling bareng, jalan2 bareng ke carita.. I would never forget these moments..
Tapi sayangnya belakangan ini banyak hal berubah.. Dan gw perlu ngomong sama dia, empat mata.. Supaya ga ada salah paham di antara kita.. Dan mungkin gw udah bikin suatu.. Bukan keputusan sebenernya, mungkin tawaran.. Ya semoga ini yg terbaik :)
Diposting oleh Michael Resista di 08.24 0 komentar
Sabtu, 10 Januari 2009
(Part 11) Hancurnya Sebuah Impian
"Sebelum dia datang ke dalama kehidupanku, aku seperti hidup dalam kegelapan pekat. Dapat diandaikan seperti malam yang gelap tanpa ada bulan yang meneranginya, tetapi ada bintang-bintang yang memberikan sedikit cahaya, tidak cukup kuat. Lalu setelah dia datang dalam hidupku kegelapan itu sirna dan digantikan oleh terang yang begitu menyilaukan, dia datang seperti sebuah meteor besar bercahaya yang meledak dan menghapus seluruh kegelapan itu. Intinya dia membuatku begitu bahagia sampai akhirnya dia pergi meninggalkanku dan kegelapan itu kembali, malah terasa lebih pekat daripada sebelumnya. Masih ada bintang-bintang yang sama yang dulu menerangi malam-malamku, tapi aku tidak dapat menyesuaikan kembali mataku setelah melihat sinar yang begitu terang sehingga bintang-bintang itu tidak cukup berarti. Mungkin butuh penyesuaian bagi mataku, tapi nantinya pasti akan baik-baik saja karena aku akan bisa melihat cahaya dari bintang-bintang itu lagi. Memang seharusnya begitu, tetapi masalahnya tidak bisa, sekeras apapun aku mencoba dan selama apapun aku menunggu mataku tidak akan pernah bisa kembali menyesuaikan. Seperti hatiku yang tak akan pernah mampu kehilangan dirinya."
-New Moon- (dengan sedikit improvisasi^^)
Seperti itulah kira-kira kisah yang akan aku ceritakan kali ini. Sebuah kehilangan yang mau tak mau harus aku terima. Yang terjadi setelah aku menunda rencanaku untuk menyatakan cinta padanya. Waktu itu aku ingin menundanya hingga hari ulang tahunnya dan berharap itu bisa menjadi sesuatu yang istimewa untuk kita berdua. Dan akupun mempersiapkan diriku, terutama rasa percaya diriku karena aku tidak ingin menunda lagi, tidak ingin mengulang kesalahan bodohku. Semua terlihat lancar-lancar saja, tidak ada hambatan kecuali mungkin diriku sendiri (masih grogi). Ya, setidaknya begitu menurutku, tapi ternyata aku salah. Ada satu hal yang menghambatku, mungkin menghancurkan mimpiku untuk selama-lamanya. Begini kisahnya...
Pada suatu hari masih di bulan Februari, aku sekolah seperti biasa dan tidak ada yang spesial, kecuali mungkin saat aku bertemu dengan "si dy" karena pertemuan dengannya selalu menjadi sesuatu yang istimewa untukku meskipun hanya untuk saling menyapa:) Ya, aku masih sempat menyapanya hari itu dan tidak ada sesuatu yaqng aneh. Sekolah berjalan seperti biasa hingga akhirnya bel pulang berbunyi pada pukul 13.30. Aku berjalan keluar kelas bersama dengan teman-temanku, senang karena sekolah telah selesai. Kami berhenti sebentar di kantin dan jajan. Saat itulah aku melihat "si dy", namun kali ini dia tidak sendiri, dia bersama seorang cowo yang aku kenal, yang telah menjadi temanku cukup lama. Mereka mengobrol berdua dan aku hanya melihatnya dari jauh. Aku tidak berpikir akan terjadi apa-apa saat itu, aku pikir mereka hanya ngobrol sebagai teman biasa. Tapi tiba-tiba ada yang aneh, cowo itu membisikkan sesuatu kepada "si dy" dan mereka berdua seperti tersenyum malu-malu. Detik berikutnya "si dy" telah mengucapkan sesuatu dan kemudian mereka masih dengan senyum yang sama berjalan berdampingan ke arah gerbang, melewatiku, dan bahkan saat melewatiku "si dy" tidak berkata apa-apa, padahal biasanya bila bertemu pandang dia pasti menyapaku. Aku bingung, masih belum sadar apa yang terjadi. Tapi saat melihat mereka berdua aku jadi ingat sesuatu, aku merasa seperti melihat sebuah Deja Vu, aku seperti melihat saat diriku berjalan dengan dia waktu itu, sama persis hanya saja kali ini bukan denganku. Mungkinkah dugaanku benar?! Semoga saja tidak...
Aku memutuskan membuang pikiran burukku jauh-jauh, mencoba berpikir positif. Jadi aku buru-buru berjalan menyusul teman-temanku yang sudah berjalan lebih dulu. Saat keluar aku bertemu dengan Adrian yang kelihatannya juga telah melihat apa yang terjadi dan dia bertanya padaku, "Mereka berdua jadian ya?". Jantungku langsung berdegup kencang saat mendengar pertanyannya. Sekujur tubuhku terasa dingin. Bagaimana pertanyaannya bisa sesuai dengan dugaanku tadi? Aku tidak mampu menjawab karena bibirku bergetar sehingga aku hanya mengangkat bahu untuk menanggapi pertanyaannya. Mungkinkah ini terjadi? Selama ini aku tidak pernah memikirkannya? Orang ketiga, aku tidak pernah menyadarinya! Aku berusaha untuk tidak panik dan mencoba berpikir positif. Semua ini belum tentu benar!
Aku bergegas mencari penghiburan di antara teman-temanku. Aku tidak ingin memikirkan apapun yang baru saja kulihat maupun kudengar. Aku beranjak ke lapangan parkir dan menemui teman-temanku dan menemukan mereka di dekat jemputan Aso. Mereka sedang bercanda dan aku ikut nimbrung. Tetapi sepertinya aku salah memilih tempat karena tiba-tiba "mereka" berdua lewat di dekat situ, kali ini diikuti beberapa teman "si dy" yang menyalaminya. Aku semakin takut dengan apa yang kulihat karena semakin membuktikan bahwa dugaanku benar. Tak ada lagi yang bisa kulakukan. Semua yang aku impikan sepertinya tidak akan pernah terjadi. Sesuatu yang tadinya telah hinggap tepat di depan mataku akan pergi untuk selamanya dariku dan tidak akan pernah kembali lagi.
Saat itu tidak ada lagi yang ingin kulakukan. Aku tidak berlama-lama di lapangan parkir seperti biasa. Aku langsung naik ke mobil tebenganku yang untungnya langsung tancap gas setelah aku naik, meninggalkan semua kenangan di belakangku yang mempermudahku untuk melupakan ini karena tidak harus melihat "mereka".
Diposting oleh Michael Resista di 17.29 0 komentar
Sabtu, 27 Desember 2008
(Part 10) Rencana yang Tidak Sempurna
"Hhh..." akhirnya ada yang tau aku menyukai "si dy". Beban dalam diriku sedikit berkurang, benar-benar seperti melepaskan sesuatu yang sangat berat. Aku tau memang tidak mungkin menyimpannya sendirian dan setelah aku berbagi, tidak hanya terasa lebih ringan tapi juga aku seperti menemukan jalan keluar dari masalahku selama ini. "Bagaimana cara menyampaikan perasaanku padanya?!", itu masalahku selama ini.
Waktu berjalan dan masih belum ada perkembangan pada diriku maupun hubunganku dengan dirinya. Meskipun sekarang Marco juga sudah tau tentang itu, meskipun semakin banyak yang membantu belum terjadi sesuatu yang berarti. Padahal aku begitu berharap, menggantungkan diri pada mereka, mungkin itu kesalahanku yang lainnya. Bukan berarti salah aku telah percaya pada mereka. Mereka telah terlalu banyak membantuku, memberiku nasehat-nasehat meskipun kadang brutal tapi aku sangat berterima kasih. Tapi ada satu hal yang tidak dapat mereka lakukan, hanya satu hal, mereka tidak tau cara untuk membantuku mendekati "si dy" karena mereka tidak cukup dekat dengannya. Aku tau itu berarti aku harus tetap berusaha sendiri pada bagian tersulit. Memang aku agak sedikit kecewa harapanku tidak sepenuhnya benar, tapi aku tetap sangat berterim kasih atas semangat dan nasehat yang mereka berikan. Tanpa bantuan mereka? Entah apa yang terjadi.
Tapi semua itu, segala harapan dan semangat yang telah mereka berikan hilang ditelan rasa tidak percaya diriku dan nasehat mereka tidak dapat aku pilah dengan benar, mana yang sesuai denga keadaanku sekarang. Aku terus mengulangi kesalahan bodohku dan inilah salah satu ceritanya...
Februari, tepatnya beberapa hari sebelum Valentine aku sudah bertekad akan memanfaatkan hari kasih sayang itu sebagai momen yang tepat. Aku nekat ingin memberinya cokelat dan menyatakan perasaanku padanya. Aku sudah begitu menggebu-gebu ingin segera melakukannya. Aku menanti hari demi hari dengan begitu gelisah. Sehari sebelum Valentine aku menceritakan pada salah seorang dari mereka dan aku meminta pendapatnya. Dia berkata, "Terserah sih, tapi mendingan PDKT dulu. Tapi gw ga tau sih, kan lu yang lebih tau keadaannya." Aku menjadi bimbang padahal itu hanya sekedar sugesti, tapi aku panik, aku takut harus mengambil keputusan sendiri. Aku jadi sedikit ragu...
Hari itu sepulang sekolah aku mempertimbangkan rencanaku. Aku mencoba memikirkannya dengan kepala dingin. "Gw udah punya coklat, tinggal gw bawa aja trus kasih dia. Abis itu gw cuma perlu ngomong apa yang harus gw omongin. Tapi..." Pikiranku terus berubah-ubah, kadang begitu bersemangat ingin melanjutkan rencana itu, tapi kadang aku jadi begitu ragu. Hingga malam hari aku terus berusaha mempertimbangkannya agar tidak menyesal nantinya. Akhirnya aku mengambil keputusan yang salah, aku memutuskan untuk menundanya sebentar lagi. Mungkin lebih baik aku menundanya hingga hari ulang tahunnya, hanya sekitar dua minggu lagi jadi aku bisa mempersiapkan diriku dengan lebih baik.
Akhirnya aku tidak jadi menjalankan rencanaku keesokan harinya. Kita lihat bagaimana kejadian selanjutnya, apakah aku masih memiliki kesempatan untuk menyatakan perasaanku di hari ulang tahunnya, cukupkah waktuku?
"Kebenaran terkadang adalah hal yang sulit untuk dikatakan, apalagi untuk mengakui kebenaran akan sebuah kesalahan yang kita lakukan, itu adalah suatu perjuangan berat. Tapi kita tidak bisa menutup-nutupinya untuk selamanya karena perasaan bersalah akan terus menghantui kita. Keputusan terbaik adalah mengakui kesalahan itu dan belajar darinya karena dari situ kita akan menjadi lebih bijaksana. Kesalahan bukanlah akhir, tapi awal dari sebuah kehidupan baru yang lebih baik."
Diposting oleh Michael Resista di 18.55 0 komentar
Sabtu, 13 Desember 2008
(Part 9) Terungkapnya Sebuah Rahasia
Maaf telah membuat semuanya menunggu lama. Aku sempat memutuskan tidak akan meneruskan blog ini, tapi atas permintaan para pembaca aku kembali menulis. Untuk sekedar mengingatkan, di bagian sebelumnya aku telah menceritakan bagaimana dia telah membuatku begitu bahagia di hari ulang tahunku. Selanjutnya aku akan menceritakan semua kebenaran kisah cintaku. Aku akan memaparkan segalanya, yang selama ini masih kabur. Semuanya, seluruh kunci yang bisa dibilang kesalahanku dalam membuat pilihan yang sebenarnya sangat menentukan kelanjutan dari kisah ini. Di sinilah cerita sesungguhnya baru akan dimulai...
Berbulan-bulan telah berlalu dan aku masih sama dengan diriku yang dulu, masih terlalu bodoh untuk belajar dari kesalahanku. Semua ini membuatku tidak mendapatkan perkembangan yang berarti dalam usaha untuk menjadi semakin dekat dengan "si dy". Memang kami masih sering bertemu untuk bertegur sapa (sebenernya gw yang suka sengaja lewat-lewat di depan dia), tapi aku merasakan sesuatu yang begitu menggangguku, aku merasa kita semakin jarang mengobrol. Aku merasakan kita tidak sedekat dulu.
Aku merasa semuanya murni kesalahanku. Sebenarnya aku merasakan bahwa dia sayang padaku, tapi aku tidak yakin. Takut itu hanya perasaanku. Aku juga tidak pernah yakin akan diriku sendiri, aku tidak yakin siap mendampingi dirinya. Aku tau semua ini salahku, aku telah menggantungkan hubungan ini, aku menggantungkan cinta yang dia berikan. Betapa bodohnya diriku, betapa egois dan pengecutnya aku.
Dulu memang aku sempat mempunyai alasan yang sebenarnya bodoh dan aku buat-buat sendiri. Aku belum siap karena tidak memiliki alat komunikasi sehingga aku takut tidak dapat berkomunikasi dengan baik di luar sekolah. Aku takut hubungan kita tidak dapat bertahan. Namun sekarang seharusnya tidak ada alasan lagi, aku sudah punya alat komunikasi yang kubutuhkan itu, aku sudah mendapatkan handphone yang kuinginkan. Tapi... apa yang kulakukan? Tetap saja tidak ada perubahan, tidak ada usaha dariku. Aku tidak berusaha mendapatkan nomor handphonenya. Aku terlalu takut untuk memintanya. Bagaimana dengan meminta dari teman lain? Tidak, aku terlalu malu, lagipula tidak ada seorang pun yang tau tentang perasaanku kepadanya. Aku tak pernah bercerita hingga suatu saat...
Di hari Sabtu, di saat aku mengikuti eskul catur yang mungkin seharusnya membosankan dan kelihatannya serius, tapi kenyataannya jadi seperti gabungan pasar, kebun binatang, dan rumah sakit jiwa. Semua gara-gara isinya anak-anak blangsak yang dari SMP udah ikut catur (sebenernya sih cuma buat pelarian. Kalo boleh cerita sedikit, dulu guru catur yang di SMP sempet mau bunuh diri gitu sakin stressnya! Jadi kebayang ya?! Gimana nggak? Orang eskulnya catur pada maen gundu. Ckckck.) Kembali ke cerita, pagi itu kami anak-anak laknat main catur sambil ngeliatin anak MD, bercanda, teriak-teriak, dsb. Menjelang akhir, kita sudah mulai bosan dan mulai ngobrol sendiri-sendiri. Saat itu aku mengobrol dengan Johan dan tiba-tiba ia bertanya kepadaku, "Lu lagi deket sama siapa sih Mike? Cri cewe lah!". Aku bingung harus berkata apa, aku terlalu malu untuk menceritakan rahasiaku karena ini cinta pertamaku. Aku hanya diam dan menggeleng sambil senyum-senyum. "Cerita-cerita lah Mike! Sama temen sendiri juga! Ayolah!" Aku tetap menolak untuk menjawabnya. Kami terus berdebat dan entah kenapa semakin lama aku semakin terdorong untuk menceritakannya. Padahal sebelum-sebelumnya tidak ada yang pernah berhasil membuatku membuka mulut. Bujukan Johan emang maut! Dasar iblis^^! Akhirnya aku kalah dan mau juga memberitahunya, tapi aku tidak mau menyebutkan namanya begitu saja. Aku tetap keras kepala, aku menyuruh dia menebaknya, agak lama namun akhirnya dia berhasil. Aku menyuruhnya berjanji untuk menyimpan rahasia itu.
Diposting oleh Michael Resista di 17.37 1 komentar